Rabu, 17 Maret 2010

cara mengenal potensi dari multiple intelegency

Melihat kondisi dan tren masa kini, khususnya pada sisi pasar dunia kerja yang semakin ketat dengan bertambahnya jumlah manusia yang menghuni kolong jagat bumi ini. Ditambah lagi sejak era pasar bebas didengung-dengungkan keseluruh penjuru dunia. Hal ini menimbulkan beberapa fenomena yang terjadi di sekitar kita, seperti beberapa orang yang bekerja dalam suatu pekerjaan yang mungkin tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya (atau mungkin juga tidak sesuai dengan minatnya). Pertanyaan yang muncul dibenak saya ialah, apakah mereka dapat menerapkan kemampuan yang didapat saat mereka kuliah di dalam pekerjaannya tersebut secara maksimal? apakah mereka bahagia dalam melakukan pekerjaanya tersebut? sudahkah mereka mengenali dan memaksimalkan potensi diri sesuai dengan minatnya? Pertanyaan ini juga saya tujukan pada diri saya dan mungkin teman-teman warung blog ini. Karena hal tersebut saya ingin ngobrol dengan teman-teman mengenai MI, So… lanjut yuk!

Pertama apa sih MI itu? (Dari tadi kok ngomongin MI tapi gak dikasih tau artinya) sabar..sabar maaf ya kepanjangan Introduction-nya. MI yang saya maksud bukan singkatan dari Koran ternama di Indonesia ini lho,

ini loh multiple inteligenece

ini loh multiple inteligenece

tetapi teman-teman mungkin pernah mendengar tentang Multiple intelligence(MI), jika belum atau penasaran dengan MI melalui tulisan ini saya mencoba berbagi pengalaman mengenai MI, bagi teman-teman yang sudah tahu mengenai MI mari kita ngobrol di warung blog ini. Pemahaman mengenai MI atau kecerdasan majemuk, saya dapat saat “workshop” Potensi diri (5/3/2010) yang diadakan Beswaner DSO Solo dan dipresentasikan oleh bapak MB. Sudinadji. Multiple intelligence berasal dari dua kata, Kecerdasan (Intelligence) adalah keseluruhan kemampuan Individu untuk berfikir Dan bertindak secara terarah,serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Marthen Pali,1993). Sedangkan majemuk (Multiple) sendiri ialah dalam jumlah yang lebih dari satu dan beragam jenisnya.

Mengutip pernyataan pak MB. Sudinadji bahwa dulu orang mengira bahwa kecerdasan seseorang bersifat tunggal,yakni dalam suatu IQ ( intellegence qountient) seperti yang kita kenal. Dampak negatif dari persepsi ini adalah siswa yang rendah kecerdasan “akademik tradisionalnya “,yakni matematik dan verbal (kata-kata) seakan tidak dihargai di sekolah dan masyarakat luas. Kini anggapan konservatif tersebut runtuh dengan penemuan bahwa kecerdasan manusia banyak rumpunnya. Kecerdasan itu multidimensional, banyak cabangnya. Jadi tidak ada pelajar yang bodoh, karena setiap pelajar punya rumpun kecerdasan. Dengan kata lain mungkin seseorang pelajar tidak dominan dibidang matematiknya tetapi pelajar tersebut jenius dibidang linguistik atau musik. (Jadi saat kita nanti jadi orang tua jangan pernah memvonis anak kita dengan kata-kata menyakitkan yang menyatakan anak kita bodoh)

Untuk lebih detailnya Kecerdasan Majemuk (menurut Dr. Howard Gardner) meliputi:

  1. Linguistik

Kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik lisan maupun tulisan. Kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.

  1. Logika-Matematika

Kemampuan memecahkan masalah dengan cara memikirkan dan menyusun solusi dengan urutan yang logis. Suka angka, urutan, logika dan keteraturan.Mengerti pola hubungan, mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif.

  1. Visual-Spasial

Kemampuan melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kesadaran yang kuat akan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kemampuan melihat obyek dari berbagai sudut pandang.

  1. Musikal

Kemampuan menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar.

  1. Interpersonal

Kemampuan mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Kepekaan pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kemampuan untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.

  1. Intrapersonal

Kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Kemampuan memotivasi diri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral

  1. Naturalis

Kemampuan mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.

  1. Kinestetik

Kemampuan menggunakan tubuh secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan

Dalam menelusur maksimalisasi MI yang kita miliki dan bidang apa yang kita sukai, terdapat kata-kata menarik dari pak MB.sudinadji “Jangan terlalu cepat mengambil keputusan bahwa anda tidak berbakat dibidang tertentu yang anda sukai, cobalah anda ingat berapa kali anda mencoba hal tersebut”. Kalau dipikir benar juga benar juga, beliau juga bercerita jika anda kenal seorang Komposer musik klasik ternama,Ludwig van Bethoven, mungkin anda berpikir ia adalah orang memiliki bakat dibidang music tetapi tahukah anda jika ia mengalami tantangan yang besar dalam karirnya yaitu penurunan pendengaran diumur 20 tahun hingga mengalami ketulian total.

Artikel ini ditulis karena ”mengenali dirimu dan hal disekitarmu” cukup krusial bagi kita karena menyangkut seseorang pribadi dalam aktualisasi diri, dimana seorang pribadi melakukan suatu hal/pekerjaan yang ia senangi. Pribadi tersebut dapat menerapkan kemampuan yang ia miliki dalam kehidupan sehari-hari secara maksimal sesuai dengan minatnya. Sering di dunia belajar ini saya bertemu dengan teman yang memiliki falsafah hidup mengalir seperti air (Just let it flow), mengikuti arus tanpa mengenali minat dan kemampuan dirinya. Mereka hanya ikut arus teman-temannya tanpa memiliki pendirian. Saat ditanya pertanyaan simpel seperti, kau mau kerja apa ? dimana? seperti apa kerjaanya? dia cuma jawab “gak tau”, “ntar lah lihat nanti”. Padahal kalau ingat kalimat “Ia yang mengenal pihak lain dan mengenal dirinya,tidak akan dikalahkan dalam seratus pertempuran”, 1 kita bisa diam sejenak untuk melihat siapa kita, apa saja yang ada disekitar kita, apakah yang telah kita lakukan benar dan kita mencintainya. Jadi untuk mengenal dirimu, jangan cuma bersandar pada ilmu weton atau primbon kan?

Rabu, 17 Februari 2010

Jumat, 12 Februari 2010

dampak positif dan negatif televisi

dampak positif dan negatif TV

kita sering menonton televisi. namun tanpa kita sadari, televisi dapat membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan kita inilah dampak-dampaknya :

  • dampak positif TV :

- Kecepatan dan keakuratan dalam menyajikan berita, melebihi media massa lainnya seperti surat kabar dan radio.

- Mampu menyuguhkan beragam tayangan hiburan, yang dapat menghilangkan stress karena banyaknya masalah kehidupan.

- dapat menambah wawasan.

  • dampak negatif TV :

- dapat merusak mental sekaligus pola pikir anak-anak tanpa pandang bulu.

- mengajarkan budaya komersil atau konsumerisme dalam diri anak-anak.

- memberi dampak yang negatif untuk kesehatan badan.

- menayangkan keimanan semu

- Televisi juga menghadirkan dunia yang aneh ( maya ).

Cinta Sejati

Menemukan cinta sejati tidak
semudah membalik telapak tangan, perlu pemikiran dan kondisi yang ideal untuk
menentukan bahwa seseorang adalah cinta sejati Anda. Namun ada tips yang dapat
membantu menemukan cinta sejati. Ini dia!
1. Jangan mencarinya. Cinta tidak
datang pada seseorang yang mencarinya. Jika memang Anda baru saja mengakhiri
suatu hubungan, fokuslah pada diri dan kehidupan pribadi terlebih dahulu. Tidak
perlu terburu-buru mencari cinta yang baru, dan nikmati kesendirian Anda.
2. Beri waktu untuk diri sendiri.
Temukan aura positif Anda. Jika perasaan puas terhadap diri muncul, maka secara
otomatis aura positif itu akan terpancar. Dan orang di sekitar pun akan
melihatnya. Itulah daya tarik bagi diri Anda.